Anak Indonesia: Antara Harapan dan Realita yang Menyedihkan
Teknokra.id - Halo Sobat Teknokra! Anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang seharusnya perkembangan anak menjadi prioritas utama tetapi malah terabaikan. Banyak kebijakan perkembangan anak yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka juga permasalahan dalam parenting yang salah. Banyak orang tua, baikdisadariatautidak, menerapkan metode pengasuhan yang tidak tepat seperti terlalu keras, memanjakan, atau bahkan bersikap acuh tak acuh terhadap perkembangan anak.
Akibatnya, anak akan tumbuh dengan rasa tidak percaya diri, kurangnya kemandirian, atau bahkan mengalami masalah psikologis. Hal ini membuat saya prihatin karena anak yang seharusnya tumbuh dengan penuh kasih sayang orang tua justru harus mengalami trauma yang merekarasakan.
Sebuah
penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Child Psychology and Psychiatry
(2021) menemukan bahwa pola asuh yang melibatkan kekerasan fisik atau verbal
meningkatkan kemungkinan anak mengalami gangguan perilaku sebanyak 40%. Selain
itu, UNICEF melaporkan bahwa 70% anak di negara berkembang yang mengalami pola
asuh yang keras menunjukkan gejala trauma emosional.
Menurut
saya, permasalahan ini ada karena kurangnya pemahaman orang tua tentang pentingnya
mendidik anak dengan keseimbangan antara disiplin dan kasih sayang. Tidak
sedikit orang tua beranggapan bahwa mendidik anak dengan keras akan membuat
anak lebih patuh, tetapi kenyataannya dengan pola asuh yang seperti itu membuat
anak merasa tidak dihargai. Sebagai solusi, bahwa orang tua perlu meningkatkan
pemahaman mereka tentang pola asuh yang benar. Pendidikan parenting bisa menjadi
langkah awal yang baik. Komunikasi dua arah yang sehat antara orang tua dan
anak menjadi kunci dalam menciptakan hubungan yang harmonis.
Dampak
dari penerapan pola asuh yang tepat, anak akan tumbuh menjadi individu yang
percaya diri, mandiri, dan memiliki kemampuan emosional yang baik. Mereka juga
akan memiliki hubungan yang positif dengan orang lain disekitarnya karena sejak
kecil mereka sudah diajarkan cara berkomunikasi dengan baik.
Saya
percaya bahwa setiap anak berhak mendapatkan bimbingan yang baik dan kasih
sayang dari orang tuanya. Masa depan mereka ada di tangan kita, sebagai orang
dewasa kita memiliki tanggung jawab untuk memastikan mereka tumbuh dengan baik,
baik secara fisik maupun emosional. Mari bersama-sama belajar dan berbenah untuk
menciptakan generasi yang lebih baik (Penulis: