Mengenal Sosok Buya Hamka dan 5 Karya Novel Terkenalnya
Teknokra.id-Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) adalah seorang ulama, sastrawan, dan aktivis Indonesia yang lahir di Sungai Batang, Minangkabau, Sumatra Barat pada tanggal 17 Februari 1908 dan meninggal di Jakarta pada tanggal 24 Juli 1981. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam dunia Islam dan pergerakan nasional Indonesia.
Karir keulamaan Buya Hamka dimulai saat ia menjadi guru di sekolah agama di Padang Panjang dan kemudian menjadi kepala sekolah di sana. Ia juga pernah menjadi pengajar di Madrasah Aliyah di Surau Gadang. Pada tahun 1938, ia mendirikan Majalah Pembela Islam yang kemudian menjadi salah satu majalah Islam terkemuka di Indonesia.
Selain dikenal sebagai ulama, Buya Hamka juga dikenal sebagai seorang sastrawan yang produktif. Ia telah menulis banyak karya sastra yang terkenal, seperti Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Di Bawah Lindungan Ka'bah, Ayahku (Bukan) Pembohong, Merantau Ke Deli dan masih banyak lagi. Karya-karyanya sering kali menggambarkan kehidupan masyarakat Minangkabau dan juga memberikan kritik terhadap berbagai masalah sosial dan politik.
Berikut adalah 5 novel terkenal karya Buya Hamka yang wajib kamu baca :
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Novel ini diterbitkan pada tahun 1939 dan menjadi salah satu karya sastra terpenting dari Buya Hamka. Cerita dalam novel ini mengisahkan tentang kisah cinta tragis antara seorang pemuda Minangkabau bernama Zainuddin dengan seorang gadis Belanda bernama Hayati. Novel ini menggambarkan kehidupan masyarakat Minangkabau pada masa kolonial Belanda.
Di Bawah Lindungan Ka'bah
Novel ini diterbitkan pada tahun 1938 dan menjadi salah satu karya sastra terkenal dari Buya Hamka. Cerita dalam novel ini mengisahkan tentang perjuangan seorang pemuda bernama Hamid dalam mengejar cita-citanya untuk menjadi ulama. Novel ini juga menggambarkan kehidupan masyarakat Minangkabau dan mengangkat tema-tema agama Islam.
Ayahku (Bukan) Pembohong
Novel ini diterbitkan pada tahun 1972 dan mengisahkan tentang kehidupan seorang anak yang merasa kecewa dengan ayahnya karena selalu berbohong. Novel ini menampilkan konflik antara generasi yang berbeda dan memberikan pesan moral tentang kejujuran dan pentingnya menjaga hubungan keluarga.
Merantau ke Deli
Novel ini diterbitkan pada tahun 1940 dan mengisahkan tentang perjalanan seorang pemuda Minangkabau bernama Azab dalam merantau ke Deli, Sumatra Utara. Novel ini menggambarkan kehidupan masyarakat Minangkabau yang merantau dan menghadapi tantangan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Di Bawah Lindungan Kabah II
Novel ini merupakan kelanjutan dari novel Di Bawah Lindungan Kabah dan diterbitkan pada tahun 1945. Cerita dalam novel ini mengisahkan tentang perjuangan Hamid dalam menyelesaikan studinya di Mekkah dan kembali ke Indonesia. Novel ini juga mengangkat tema-tema agama Islam dan memberikan pesan moral tentang kejujuran dan kesetiaan. (Penulis Revina Azzahra)