Istilah-Istilah Dalam KKN Yang Harus Kamu Tau
Teknokra.id - Bagi seorang Mahasiswa, Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu hal yang wajib untuk dilalui. Pasalnya selain termasuk mata kuliah wajib yang masuk kedalam Sistem Kredit Semester (SKS), KKN juga merupakan bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang diharapkan dapat memberikan manfaat atas penerapan ilmu yang dimilikinya.
Selain itu KKN juga merupakan bentuk implementasi bagi sebuah perguruan tinggi untuk mewujudkan salah satu asas Tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Dalam Pelaksanaannya KKN umumnya diperuntukkan bagi mahasiswa yang sudah duduk disemester lima atau enam.
Ketika melaksanakan KKN, tak jarang kita menemukan istilah-istilah yang cukup asing didengar telinga. Istilah-istilah ini penting untuk kalian ketahui supaya mempermudah pemahaman kalian sebelum melaksanakan KKN nantinya. Berikut beberapa istilah penting dalam KKN yang harus kalian ketahui.
1. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
DPL merupakan seorang Dosen yang dipercaya oleh perguruan tinggi untuk menjadi pembimbing serta pengawas mahasiswa selama melaksanakan KKN. Satu DPL biasanya menaungi satu Kecamatan. Semua program kerja yang kita lakukan selama KKN haruslah berdasarkan sepengetahuan dan arahan DPL sebagai tempat berkonsultasi. DPL juga diberi kepercayaan untuk memberikan nilai akhir kepada setiap mahasiswa bimbingannya, biasanya DPL akan melakukan kunjungan kurang lebih setiap dua minggu sekali untuk menagih program kerja yang sudah terlaksana serta memantau perkembangan setiap kelompok.
2. Kordes (Koordinator Desa)
Merupakan seseorang yang ditunjuk untuk menjadi pemimpin dalam kelompok KKN didesa yang kita tempati. Peran Kordes dalam sebuah kelompok KKN sangatlah penting, karena ia menjadi orang yang paling bertanggungjawab untuk mengkoordinir anggotanya dalam melaksanakan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN. Selain itu Kordes juga berperan penting dalam melakukan kunjungan-kunjungan formal ataupun acara-acara penting lainnya, biasanya Kordes selalu dipercaya untuk melakukan sambutan serta sosialisasi program kerja kepada aparatur desa setempat.
3. Korcam (Koordinator Kecamatan)
Merupakan seseorang yang ditunjuk untuk menjadi koordinator dalam sebuah lingkup Kecamatan. Korcam biasanya dipilih oleh (Dosen Pembimbing Lapangan) ataupun berdasarkan kesepakatan semua mahasiswa. Korcam memiliki tugas yang lebih kompleks daripada Kordes. Jika Kordes menaungi sekelompok mahasiswa dalam sebuah desa, maka seorang Korcam bertanggungjawab terhadap semua kelompok yang ada dalam satu kecamatan. Seorang Korcam biasanya akan banyak berkoordinasi kepada DPL perihal permasalahan ataupun kendala yang dialami semua kelompok melalui perantara Kordes saat KKN. Sehingga dapat dikatakan bahwa Korcam bertugas untuk menjembatani sekaligus menjadi penyambung lidah antara Kelompok KKN dengan DPL.
4. Induk Semang
Istilah induk semang merupakan sebutan untuk pihak/orang yang menyediakan tempat tinggal bagi para mahasiswa selama melaksanakan KKN disebuah desa. Setiap induk semang memiliki kebijakan yang berbeda-beda dalam menyediakan tempat tinggal untuk para peserta KKN, ada yang berbayar, ada pula yang menyediakannya secara cuma-cuma. Semua tergantung dari negosiasi dan kesepakatan bersama dari kedua belah pihak.
5. Program Kerja (Progja)
Merupakan susunan program yang akan dilakukan selama KKN berlangsung. Fungsi penyusunan Progja adalah untuk menjadi pedoman mahasiswa dalam menjalankan rutinitas harian selama KKN. Proja harus dirumuskan oleh semua anggota kelompok KKN dengan arahan DPL dan hasil observasi yang sudah dilakukan. Program Kerja akan berpengaruh terhadap nilai akhir, semakin bagus Progja yang disusun maka semakin baik pula nilai yang akan diberikan. Tetapi dengan catatan semua Progja itu haruslah terlaksana dengan baik.
6. Pra-KKN
Sebelum kita terjun ke masyarakat desa, maka penting bagi kita untuk mengetahui potensi desa yang kita tempati. Maka dari itu Pra-KKN sangat penting untuk dilakukan oleh mahasiswa untuk melakukan pengamatan potensi desa, serta berkunjung ke aparatur desa untuk menggali informasi serta permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Berangkat dari hal tersebut, kita dapat merumuskan Projram kerja apa yang aka kita lakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada didesa tersebut(Penulis: Ihwana Haulan).