Baca AU, Bukan Hanya Halu, Tapi Untuk Ilmu Baru!
Senin, 18 April 2022
Teknokra.id - Hai sahabat Teknokra! Apakah kamu sudah pernah membaca artikel sebelumnya? Iya, artikel "Mengenal AU di Twitter, Fanfiction yang sedang diminati Netizen" yang telah Teknokra.id bagikan sebelumnya. Nah, kali ini Teknokra.id ingin membagikan informasi baru terkait AU yang selalu saja di cap sebagai media untuk "halu" oleh sebagian orang. Padahal, fungsi AU bukan hanya itu loh guys!
Seiring dengan berkembangnya teknologi, angka pembelian buku fisik memang mengalami penurunan karena kebanyakan orang telah beralih untuk membaca buku digital via daring. Namun, bukan berarti penurunan tersebut juga terjadi pada angka minat baca. Karena dengan adanya buku digital, tentunya dapat mempermudah akses setiap orang dalam membaca.
Salah satu aplikasi buku digital yang terkenal adalah Wattpad. Istilah Wattpad tentunya sudah tidak asing terdengar, baik dikalangan wanita maupun pria, terlebih bagi para pembaca setianya. Nah, selain itu, ada juga yang disebut sebagai AU. Apakah kamu masih mengingat apa itu “AU”?
Istilah AU yang merupakan singkatan dari Alternate Universe adalah sebuah karya fiksi yang biasanya dibuat oleh fans dengan menggunakan idolanya sebagai visualisasi dari karyanya tersebut. Namun, para penulis tersebut membuat mereka seolah-olah sebagai orang biasa pada umumnya.
Contohnya dalam AU “Dikta dan Hukum”. Penulis AU tersebut menggunakan Doyoung NCT sebagai visualisasi dalam ceritanya. Doyoung digambarkan sebagai Dikta, Ketua BEM fakultas hukum dari salah satu universitas ternama di Indonesia.
Nah, seperti yang telah dibahas sebelumnya, AU bukanlah sebuah aplikasi. Karena AU dapat kita temukan di Twitter melalui thread yang dibuat secara berurutan oleh akun penulis AU tersebut.
Meskipun menggunakan personil K-Pop dalam visualisasinya, nyatanya AU bukan hanya sebuah karya untuk halu atau halusinasi. Karena sudah banyak AU yang akhirnya dibukukan menjadi novel, di antaranya Dikta dan Hukum, Azzamine, Butterflies, Arkananta, Hilmy Milan dll. Bahkan, AU dikta dan Hukum dikabarkan akan diangkat menjadi series oleh WeTV.
Seperti Karya Fiksi pada umumnya, tentunya penulis AU memiliki pesan tersirat dari sudut pandangnya masing-masing yang ingin disampaikan kepada para pembacanya. Hal ini tentunya dapat menjadi pelajaran bagi kehidupan para pembaca.
Konflik yang dialami para tokoh dalam AU juga dapat mengembangkan pola pikir pembaca. Karena pembaca dapat mengetahui bagaimana cara para tokoh tersebut menyelesaikan masalahnya.
Perlu diketahui juga bahwa banyak AU yang mengangkat cerita tentang profesi tertentu. Para penulis AU pun tentunya tidak sembarangan dalam menggali informasi tersebut, bahkan dalam beberapa AU, penulisnya mengangkat tema tentang hal tertentu karena memang memiliki keahlian dalam bidang tersebut.
Jadi perlu dicatat ya, bahwa membaca AU bukan hanya tentang halu, tetapi juga untuk ilmu baru. Bagaimana? Apakah pandanganmu terkait AU adalah media "halu" sudah berubah? (Penulis: Anolia Ramadanthy T.).