Mengenal Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia yang Menginspirasi
Rabu, 16 Maret 2022
Teknokra.id - Hai sahabat Teknokra! Kamu pasti tahu siapa Ki Hadjar Dewantara? Yup, ia adalah Bapak Pendidikan Indonesia.
Sebutan ini akan selalu melekat pada seorang pendidik yang rela melepas jubah kebangsawanan agar bisa berbaur dengan masyarakat. Akan tetapi, tahukah kamu? Sebelum menggagas filosofi pendidikan, beliau memulai langkahnya sebagai seorang aktivis, pejuang, dan wartawan yang mampu mengkritik penjajah.
Ki Hadjar Dewantara lahir dalam keluarga bangsawan dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Karena terlahir dengan fisik yang sedikit berbeda, sang ayah pun memberikan nama pena yang lucu untuknya. Sebagai seorang bangsawan muda, beliau memiliki hak istimewa yang tidak dimiliki anak lainnya.
Beranjak remaja, beliau mendapatkan kesempatan untuk bersekolah kedokteran di Batavia secara cuma-cuma. Akan tetapi, karena sakit-sakitan, beliau pun tidak naik kelas dan dicabut beasiswanya. Sebenarnya pencabutan beasiswa ini sendiri dicurigai karena ada motif politik dibaliknya.
Meskipun gagal menjadi dokter, beliau tidak kehilangan arah. Justru sebaliknya, beliau menemukan kekuatan baru lewat kertas dan juga pena. Tulisannya itu mampu menarik perhatian dr. Tjipto dan Douwes Dekker yang juga sedang membangun pergerakan.
Akhirnya, mereka bertiga pun saling bekerjasama dalam menyebarkan ide Indonesia merdeka melalui partai politik pertama di Nusantara. Saat itulah Soewardi semakin bersemangat mengkritik ketidakadilan yang menimpa bangsanya. Hingga pada suatu kesempatan, beliau menuliskan sebuah kritik tajam yang ditujukan untuk bangsa penjajah.
Tulisannya ini cukup ironis dan mampu menyindir perayaan kemerdekaan Belanda yang kala itu ada di atas tanah sebuah bangsa yang sedang mereka jajah. Akibat tulisannya ini, Belanda cukup geram dan menganggap suara lantang Soewardi sudah cukup keterlaluan. Hingga mereka bertiga pun dibuang ke negeri Belanda.
Meskipun diasingkan, Soewardi justru menemukan secercah harapan yang lain dibaliknya. Ia mengenal gagasan pendidikan dari tokoh-tokoh besar yang ide-idenya mampu mengajaknya ke arah perjuangan yang sama. Kemudian, setelah berhasil kembali ke tanah air, Soewardi masih harus berhadapan dengan pemerintah Belanda hingga mendekam di penjara.
Di balik jeruji besi, Soewardi harus mendengar kabar bahwa istrinya mengalami pendarahan usai melahirkan anak ketiga. Usai hal itu terjadi, sang istri mengingatkan Soewardi akan janjinya pada sang guru agar mau mendidik kaumnya yang masih tertindas. Sebab itulah, ketika bebas, Soewardi langsung mendirikan sebuah sekolah bernama Taman Siswa. Soewardi bermaksud memperkuar rakyat dengan senjata terhebat, yaitu pendidikan.
Bahkan, Soewardi menanggalkan nama kelahirannya dan menggantinya menjadi Ki Hadjar Dewantara. Cita-citanya adalah untuk meraih kemerdekaan, baik merdeka dari penjajah maupun merdeka dari kebodohan. Inilah yang membuatnya dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia.
Itulah sejarah singkat dari sosok Bapak Pendidikan Indonesia yang menginspirasi. Semoga generasi muda bisa menyadari bahwa perjuangan itu bukan selalu menggunakan senjata tajam, melainkan cukup dengan memiliki ide dan mimpi yang besar. Tentunya mimpi itu nantinya bisa menjadi suatu kemerdekaan yang bisa dinikmati oleh semua orang (Penulis: Dwindy Monica).