Mengintip Cara Kerja Kembang Api
Senin, 03 Januari 2022
Teknokra.id - Dalam peringatan pergantian tahun, hampir seluruh masyarakat di dunia menyiapkan berbagai rencana seperti berkumpul dan makan bersama teman atau keluarga. Namun, ada satu hal yang tidak pernah ketinggalan yakni pertunjukan kembang api.
Ya, pergantian tahun baru selalu identik dengan pertunjukan kembang api yang indah. Sudah tidak asing lagi mendengar suara yang meletup-letup dibarengi dengan pijar sinar warna-warni di langit malam.
Tapi tahukah kalian, mengapa kembang api bisa meluncur ke atas, lalu meledak dan mengeluarkan percikan api berwarna-warni yang indah? Ternyata terdapat proses ilmiahnya loh! Yuk, kita simak penjelasannya.
Komposisi kembang api
Kembang api dibuat menggunakan beberapa komponen utama, yaitu bahan peledak, garam logam sebagai pewarna, bahan bakar penyalaan dan zat pengoksidasi. Bahan peledak yang dipakai adalah bahan peledak low explosive yaitu bahan peledak yang memiliki daya ledak rendah. Contohnya yang biasa dipakai adalah bubuk mesiu atau bubuk hitam. Bubuk mesiu ini terdiri dari 75% kalium nitrat (KNO3 ), 15% arang (karbon) atau gula, dan 10% belerang.
Untuk menghasilkan pijar warna-warni dibutuhkan juga berbagai jenis garam logam. Seperti strontium dan litium yang digunakan untuk menghasilkan warna merah, natrium untuk menghasilkan warna kuning, barium untuk menghasilkan warna hijau, dan tembaga untuk menghasilkan warna biru. Bahan-bahan kimia ini kemudian dicetak menyerupai kubus-kubus kecil yang dinamai star. Star inilah yang menentukan warna dan bentuk pijar sinar dari kembang api yang meledak nantinya.
Selanjutnya kembang api membutuhkan senyawa pengikat, contohnya dekstrin yang berfungsi sebagai bahan bakar setelah penyalaan. Serta terdapat zat pengoksidasi yang berguna untuk menghasilkan oksigen yang dibutuhkan untuk membakar campuran, contoh bahannya yakni nitrat, klorat, atau perklorat.
Semua bahan-bahan kimia di atas disusun di dalam aerial shell. Aerial shell berbentuk tabung yang ada di dalam kembang api, yang kemudian dilapisi lagi dengan selongsong kertas berlubang yang diberi sumbu di salah satu ujungnya, seperti yang sering kita jumpai.
Cara kerja kembang api
Saat sumbu dari kembang api dibakar, bubuk mesiu yang berada di dalam aerial shell perlahan ikut terbakar, sehingga terjadi reaksi berkecepatan tinggi diikuti terbentuknya gas-gas yang menghasilkan efek panas dan tekanan yang tinggi. Hal inilah yang membuat kembang api meledak jauh di atas tanah.
Tak hanya itu, bahan-bahan kimia di dalam aerial shell membantu garam logam di dalamnya ikut terbakar. Terjadi perpindahan elektron-elektron di dalam atom logam ke energi yang lebih tinggi. Namun, kondisi ini tidak stabil dan membuat elektron dengan cepat kembali ke energi asalnya. Kemudian, energi yang berlebih pun berubah menjadi cahaya. Jenis garam logam mempengaruhi energi yang dihasilkan, sehingga garam logam yang berbada akan menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.
Nah sekarang sudah tahu kan bagaimana kembang api bisa meledak dan menghasilkan warna-warna yang berbeda? Walaupun daya ledak kembang api ini rendah, tetapi kita harus tetap hati-hati ya saat menyalakannya. Safety first! (Penulis: Antuk Nugrahaning Pangeran).