Bukti First Impression Tidak Bisa Menjadi Penilaian Utama
Rabu, 26 Januari 2022
Teknokra.id - First impression adalah cara seseorang dalam membentuk citra dirinya dengan maksud agar orang lain memberikan penilaian positif pada awal pertemuan. Karena pastinya sewaktu-waktu kita akan bertemu orang baru atau dihadapkan pada lingkungan yang baru.
Nah, maka dari itu bagi beberapa orang sangat memperhatikan bagaimana kesan pertama yang orang lain pikirkan terhadapnya. Entah karena hal ini berkaitan dengan pekerjaan, hingga membuat seseorang perlu membentuk first impression yang baik atau karena ia adalah orang yang perfectionist. Tapi jangan salah loh, ternyata first impression yang dinilai bisa saja kurang sesuai atau malah menjadi penilaian yang salah.
Mungkin, beberapa di antara kamu sering melakukan penilaian pada orang yang baru ditemui lalu menyimpulkan dengan cepat bagaimana karakter orang tersebut. Padahal yang kamu lihat dan kamu nilai hanya bersumber dari penampilan atau cara mereka bertutur kata saja. Tapi dari segi kepribadian dan bagaimana kesehariannya tidak bisa kamu nilai begitu saja. Karena mungkin orang tersebut sering memanipulatif orang lain agar tetap terlihat kuat dalam menjalani kehidupannya.
Maka dari itu, first impression tidak bisa dijadikan acuan penilaian terhadap seseorang. Yuk simak poin dibawah ini agar kamu semakin mengerti apa itu first impression dan agar kamu tidak langsung memberikan penilaian yang subjektif pada orang lain.
1. Bersikap netral pada awal pertemuan
Penampilan seseorang menjadi point penting penilaian pada awal pertemuan. Ketika tidak sengaja bertemu dengan pengamen yang merupakan segerombolan anak punk. First impression yang dibentuk pasti dilihat dari cara mereka berpakaian dan berpikir bahwa anak punk tersebut merupakan anak-anak yang nakal atau jahat. Karena penampilannya yang urak-urakan. Padahal, bisa saja terdapat beberapa faktor yang membuat mereka menjadi seperti itu, hanya saja kamu belum mengetahui alasan pastinya. Bisa saja di lain sisi, mereka merupakan anak yang memiliki solidaritas tinggi, toleransi, suka menolong. Oleh karena itu, bersikap netral menjadi hal utama yang bisa dilakukan.
2. Jangan menilai buku hanya dari sampulnya
Kamu tentu sudah tidak asing dengan kalimat satu ini. Kalimat ini mengibaratkan bahwa manusia ini seperti sebuah buku yang mengajarkan kepada kita agar tidak melihat seseorang hanya dari penampilan luarnya. Contohnya pada segerombolan anak punk yang sudah dijelaskan diatas. Apa yang dilihat belum tentu benar, karena tidak semua orang menunjukkan bagaimana dirinya sedari awal pertemuan.
3. Terdapat dua jenis orang pada awal pertemuan
Maksudnya adalah beberapa orang bisa dibagi menjadi dua jenis karakteristik yang berbeda saat awal bertemu. Ada yang bersikap apa adanya dengan menunjukkan karakteristik aslinya dan ada juga yang sebaliknya. Biasanya orang yang tertutup ini akan mulai terbuka pada orang lain jika sudah akrab. Hal itu adalah hal yang wajar ya, hanya saja lebih baik tidak asal menyimpulkan.
4. Orang yang manipulatif
Kenapa mereka bisa manipulatif? Padahal kamu merasa tidak ada niatan jahat. Mungkin kamu memiliki pemikiran seperti itu. Awal pertemuan bersikap sangat baik namun lama-kelamaan ia menunjukkan kepribadian aslinya yang tidak suka denganmu. Karena bisa saja, ia memiliki niat mendekatimu hanya untuk tujuan tertentu. Maka dari itu, kamu tidak bisa menjadikan first impression sebagai penilaian utama kamu terhadap seseorang.
5. First impression bukan segalanya
First impression memang tidak bisa dijadikan patokan penilaian yang valid. Namun, pastinya akan tetap meninggalkan suatu kesan yang diarasakan oleh orang lain. Sehingga, tidak ada salahnya jika kamu berusaha tampil baik dan menjadi pribadi yang ramah. Menjadi baik juga merupakan kebaikan untuk diri sendiri. Jadi, tidak ada salahnya untuk bersikap demikian. Karena bisa saja kamu bertemu orang tersebut pada beberapa waktu mendatang atau terlibat dalam sebuah pekerjaan.
Nah point diatas merupakan beberapa sikap yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari ketika bertemu seseorang untuk pertama kalinya. Jadi, jangan segera menyimpulkan bagaimana kepribadian orang hanya dengan sekali lihat yaa! (Penulis : Sunia Dzakiyyah Fadhiilah Putri).